Solusi Pengangguran di Indonesia Memanfaatkan Tren – Indonesia tengah menghadapi tantangan besar dalam dunia kerja. Banyak bisnis kesulitan mempertahankan karyawan, sementara para pencari kerja sulit mendapatkan pekerjaan. Salah satu penyebab utama adalah menurunnya daya beli masyarakat, yang berdampak langsung pada kinerja bisnis dan akhirnya memicu gelombang Pemutusan Hubungan Kerja (PHK). Bahkan, di tahun 2024 saja, lebih dari 60 perusahaan telah melakukan PHK terhadap lebih dari 60.000 karyawan.
Namun, di balik tantangan ini, ada peluang besar yang bisa dimanfaatkan. Salah satunya adalah pergeseran tren rekrutmen dari sistem berbasis ijazah ke sistem berbasis keterampilan (skill-based hiring), serta meningkatnya popularitas pekerjaan freelance. Artikel ini akan membahas solusi bagi pencari kerja dan pemilik bisnis dalam menghadapi tantangan ini.
Mengapa Banyak Perusahaan Melakukan Freeze Hiring?
Saat ini, banyak perusahaan yang menerapkan kebijakan freeze hiring setelah melakukan PHK. Artinya, setelah mereka memecat karyawan, mereka tidak serta-merta merekrut orang baru. Hal ini terjadi karena bisnis masih menunggu kepastian ekonomi dan peningkatan daya beli sebelum kembali memperluas tim mereka.
Banyak perusahaan, baik lokal maupun global, juga enggan merekrut tenaga kerja di Indonesia karena kualitas Sumber Daya Manusia (SDM) yang dinilai belum memenuhi standar mereka. Data menunjukkan bahwa 50% dari pencari kerja di Indonesia hanya memiliki ijazah Sekolah Dasar (SD), sehingga sulit memenuhi kebutuhan perusahaan yang mencari tenaga kerja terampil.
Solusi #1: Fokus pada Keterampilan, Bukan Ijazah
Di tengah perubahan tren perekrutan, banyak perusahaan mulai mengutamakan keterampilan dibanding ijazah. Ini menjadi peluang besar bagi pencari kerja yang tidak memiliki pendidikan formal tinggi tetapi memiliki kemampuan yang relevan.
Jika dulu seseorang harus melamar pekerjaan dengan mengandalkan CV dan ijazah, kini yang lebih penting adalah portofolio keterampilan. Banyak bisnis yang lebih suka merekrut tenaga kerja berbasis proyek (freelancer) daripada karyawan tetap karena fleksibilitasnya lebih tinggi dan risikonya lebih rendah. Dengan begitu, perusahaan bisa menyesuaikan jumlah tenaga kerja dengan kondisi bisnis mereka.
Solusi #2: Menjadi Freelancer untuk Memperbesar Peluang Kerja
Jika Anda sedang menganggur, salah satu langkah terbaik yang bisa diambil adalah menjadi freelancer. Model kerja ini memungkinkan Anda mendapatkan pekerjaan tanpa harus bergantung pada lowongan kerja konvensional. Berikut adalah langkah-langkah untuk memulai karir sebagai freelancer:
- Bangun Hard Skill yang Dibutuhkan
Identifikasi keterampilan yang bisa dijual, seperti desain grafis, penulisan konten, pengeditan video, pemrograman, atau pemasaran digital. - Buat Portofolio yang Menarik
Perusahaan tidak akan melihat ijazah Anda, tetapi akan melihat hasil kerja Anda. Mulailah membuat proyek-proyek kecil untuk menampilkan kemampuan Anda. - Gunakan Platform Freelance
Bergabunglah dengan platform seperti 1000, Fiverr, atau Upwork untuk menemukan klien dan proyek yang sesuai dengan keterampilan Anda. - Asah Soft Skill Anda
Seorang freelancer harus memiliki kemampuan komunikasi yang baik, kemampuan negosiasi, serta pengetahuan administrasi dasar seperti mengirim invoice dan membuat kontrak kerja.
Solusi #3: Bagi Pemilik Bisnis, Pertimbangkan Menggunakan Freelancer
Bagi para pemilik bisnis, merekrut freelancer bisa menjadi solusi efektif dalam mengurangi biaya operasional. Dibandingkan dengan merekrut karyawan tetap yang memiliki gaji dan tunjangan tetap, freelancer hanya dibayar berdasarkan proyek yang mereka kerjakan. Ini membantu bisnis mengurangi risiko keuangan, terutama di masa-masa sulit seperti sekarang.
Bahkan, menurut Reid Hoffman, salah satu pendiri LinkedIn, dalam 10 tahun ke depan, sekitar 50% dari tenaga kerja dunia akan terdiri dari freelancer. Ini menunjukkan bahwa tren ini akan semakin berkembang, dan bisnis yang bisa beradaptasi dengan cepat akan lebih mampu bertahan.
Beberapa keuntungan menggunakan freelancer bagi bisnis antara lain:
- Mengurangi biaya tetap perusahaan
- Lebih fleksibel dalam mengatur jumlah tenaga kerja sesuai kebutuhan
- Dapat menemukan tenaga ahli dengan keterampilan spesifik tanpa perlu merekrut secara permanen
- Proses rekrutmen lebih cepat dibandingkan dengan karyawan tetap
Kesimpulan
Situasi ekonomi yang tidak menentu bukan alasan untuk berhenti mencari peluang. Jika Anda seorang pencari kerja, mulailah membangun keterampilan dan mencari peluang sebagai freelancer. Jika Anda seorang pemilik bisnis, pertimbangkan untuk bekerja sama dengan freelancer guna mengurangi risiko finansial.
Dalam dunia kerja yang terus berkembang, mereka yang bisa beradaptasi dan mengambil kesempatan di tengah tantangan akan lebih unggul. Jangan menunggu ekonomi membaik, tetapi ciptakan sendiri peluang yang ada. Saatnya bangun keterampilan dan manfaatkan tren kerja berbasis proyek untuk masa depan yang lebih cerah!
Leave a Reply